Sunday, October 4, 2015

MASA DEWASA AWAL

Masa Dewasa Awal
Menurut Elizabeth Hurlock, Masa Dewasa Awal atau early Adulthood terbentang sejak tercapainya kematangan secara hukum sampai kira-kira usia empat puluh tahun(dialami seorang sekitar dua puluh tahun).

Sedangkan ciri-ciri masa dewasa awal : 
Banyak diantara ciri penting dalam masa dewasa awal ini merupakan kelanjutan dari ciri-ciri yang terdapat dalam masa remaja. Beberapa diantaranya menunjukkan penonjolan ciri yang membedakan dengan masa-masa sebelumnya itu. Dengan keadaan individu dalam masa remaja; apa yang telah dimilikinya sebagai hasil belajar dan pengalamannya, dilengkapi dalam masa dewasa awal. 
Ciri-ciri yang menonjol dalam masa dewasa awal yang membedakannya dengan masa kehidupan yang lain, nampak dalam adanya peletakan dasar dalam banyak aspek kehidupannya, melonjaknya persoalan hidup yang dihadapi dibandingkan dengan remaja akhir dan terdapatnya ketegangan emosi. Namun demikian, diatas semua ciri yang ada dalam masa dewasa awal ini, hal penyesuaian diri merupakan hal yang utama. H.S. Becker, dalam Personal Changes in Adul Life (1964) menyatakan bahwa : dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan baru, dan harapan-harapan sosial yang baru. Manusia dewasa muda diharapkan memainkan peranan-peranan dalam hal-hal sebagai suami/istri, orang tua dan sebagai pemimpin rumah tangga, serta mengembangkan sikap-sikap, minat-minat dan nilai-nilai dalam memelihara peranan-peranan yang baru tersebut.
Sebagai kelanjutan masa remaja, masa dewasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Usia reproduktif atau "Reproductive Age"
  2. Usia memantapkan letak kedudukan atau "Settling down Age"
  3. Usia banyak masalah atau "Problem Age"
  4. Usia tegang dalam hal emosi atau "Emotional Tension"
Usia Reproduktif
Bagi sebagian besar orang-orang dewasa muda, menjadi orang tua atau sebagai ayah/ibu merupakan satu di antara peranannya yang sangat penting dalam hidupnya. Berperanan sebagai orang tua, nampak lebih nyata bagi wanita dibandingka pria, yang walaupun sekarang ini nampaknya pria banyak pula mengambil bagian secara aktif dalam mendidik anak-anak dibandingkan dengan apa yang nampak pada waktu-waktu yang lalu.
Apabila seseorang telah mulai memasuki hidup berumah-tangga dalam akhir masa remaja, maka orang dewasa yang bersangkutan mempersiapkan diri mengambil peranannya sebagai orang dewasa sejak usia dua puluhan sampai akhir usia tiga puluhan. Karena produktivitas atau kesuburuan yang dimanfaatkan dengan cepat (akhir masa remaja), maka banyak di antara orang dewasa ini yang telah memiliki cucu sebelum mereka mengakhiri masa dewasa awal.
Ada pula beberapa orang dewasa awal yang tidak kawin sampai mereka menyelesaikan pendidikan dan memulai karier mereka dalam suatu lapangan tertentu. Hal yang demikian ini nampak sekali terjadi dalam keluarga-keluarga besar, dimana wanita-wanita dewasa yang banyak adik berperan besar sebagai orang tua dalam membimbing adik-adik mereka (demikian pula pada pria dengan status yang sama). Banyak di antara dewasa awal memainkan peranan keorangtuaan (dalam arti melahirkan) berlanjut terus sampai dalam masa dewasa menengah atau usia setengah baya. Akan tetapi tingkat kesuburan dan kemampuan reproduktif telah jarang terjadi pada wanita dalam usia lebih dari  40 tahun.

Usia Memantapkan Letak Kedudukan
Kalau pada masa kanak-kanak dan masa remaja disebut sebagai masa pertumbuhan atau "growing-up", maka masa dewasa merupakan usia pemantapan letak kedudukan  atau "settling-down age".Sejak seseorang telah mulai memainkan peranannya sebagai orang dewasa, seperti pemimpin rumah tangga dan sebagai orang tua, serta mereka menyetujui hal itu sebagai peranannya, hal itu menjadi suatu keharusan untuk diikuti dalam pola-pola perilaku tertentu dalam banyak aspek kehidupannya.
Dengan pemantapan kedudukan (settles down)-nya, seseorang berkembang pola hidupnya secara individual, yang mana dapat menjadi ciri khas seseorang sampai akhir hayat. Banyak pula situasi yang membutuhkan perubahan-perubahan dalam pola hidup tersebut, dalam masa setengah baya atau masa tua, yang dapat menimbulkan kesukaran dan ganggungan-gangguan emosi bagi orang-orang yang bersangkutan. Kemantapan kedudukan ini biasanya dipengaruhi oleh pekerjaan yang dapat menjamin kelangsungan hidup ekonomis sampai akhir hayat. Dalam pada itu mereka berkesempatan pula mengambil kedudukan yang mantap dalam masyarakat, dalam mana ia secara relatif permanen memiliki status sosial yang relatif sama dengan apa yang diinginkannya.

Usia Banyak Masalah
Dalam masa dewasa awal banyak persoalan yang baru dialami. Persoalan-persoalan itu berbeda dengan persoalan yang pernah dialami dalam masa kanak-kanak mereka. Beberapa di antara persoalan tersebut merupakan kelanjutan atau pengembangan persoalan yang dialami dalam masa remaja akhir.
Setelah seorang dewasa awal menyelesaikan pendidikan sekolah mereka, maka menghadang pula persoalan yang berhubungan dengan pekerjaan dan jabatan. Kompleknya persoalan pekerjaan ini, disebabkan oleh faktor-faktor yang berhubungan dengan intern itu sendiri, faktor-faktor lingkungan sosial termasuk orang tua, faktor kesempatan kerja dan lapangan kerja yang tersedia. Faktor-faktor intern yang meliputi ciri-ciri pribadi, sikap, kemampuan dan ketrampilan-ketrampilan khusus tertentu haruslah dimiliki oleh seseorang untuk dapat memasuki suatu lapangan pekerjaan tertentu.
Jika diidentifikasi masalahnya meliputi :
  • Pemilihan pekerjaan dan penyesuaian pekerjaan dengan minat, bakat dan keahlian dengan dunia kerja yang tidak sesuai.
  • Pemilihan teman hidup membutuhkan penyesuaian, baik terhadap calon istri/suami maupun terhadap orang-orang lain yang punya hubungan, beserta norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku.
  • Berhubungan dengan hal-hal keuangan. Persoalan ini mencakup aspek usaha mendapatkannya dan aspek pengelolaannya dalam pembelanjaan. Kebutuhan-kebutuhan dalam memenuhi tuntutan hidup perkawinan dan adanya minat-minat untuk memiliki barang-barang perlengkapan, mendorong seseorang untuk mendapatkan sumber keuangan lain yang mencukupi kebutuhan. Dalam hal keuangan menuntut adanya penyesuaian individu di dalamnya.

Usia Tegang Dalam Hal Emosi
Ketegangan-ketegangan emosi yang terjadi dalam masa dewasa awal, terutama sering dialami dalam parohan awal masa ini. Banyak di antara dewasa muda ini mengalami ketegangan emosi yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang dialaminya seperti persoalan jabatan, perkawinan, keuangan dan sebagainya.


 
Share:

0 comments:

Post a Comment

About