Ia juga dikenal sebagai salah seorang dari Tujuh Orang
Bijaksana (dalam bahasa Yunani hoi hepta sophoi), yang oleh Aristoteles diberi
gelar 'filsuf yang pertama'.
Dalam pokok pikirannya Thales menyatakan bahwa air adalah
prinsip dasar (dalam bahasa Yunani arche) segala sesuatu. Air menjadi pangkal,
pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta. Berkat kekuatan
dan daya kreatifnya sendiri, tanpa ada sebab-sebab di luar dirinya, air mampu tampil
dalam segala bentuk, bersifat mantap, dan tak terbinasakan.
Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah
bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua
makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup. Selain itu, air adalah zat yang
dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair, dan gas) tanpa menjadi berkurang.
Selain itu, ia juga mengemukakan pandangan bahwa bumi
terletak di atas air. Bumi dipandang sebagai bahan yang satu kali keluar dari
laut dan kemudian terapung-apung di atasnya.
Thales : Pandangan tentang Jiwa
Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagat raya
memiliki jiwa. Jiwa tidak hanya terdapat di dalam benda hidup tetapi juga benda
mati. Teori tentang materi yang berjiwa ini disebut hylezoisme. Argumentasi Thales
didasarkan pada magnet yang dikatakan memiliki jiwa karena mampu menggerakkan
besi.
Anaximandros (611-545 SM)
Anaximandros Lahir: 610 SM dan Meninggal: 546 SM Aliran/tradisi:
Filsafat Ionia, Mazhab Miletos, Filsafat Alam. Minat utama: Metafisika,
Astronomi, geografi Gagasan penting: Prinsip ''to apeiron'' sebagai prinsip
dasar segala sesuatu. Pemikirannya dipengaruhi: Thales dari Miletos. Pemikiran
dan Teorinya kelak mempengaruhi: Anaximenes, Pythagoras.
Dikatakan sebagai orang yang pertama kali membuat peta
bumi. Anaximandros telah menemukan, atau
mengadaptasi, suatu jam matahari sederhana yang dinamakan gnomon. Ditambah
lagi, ia mampu memprediksi kapan terjadi gempa bumi. Kemudian ia juga
menyelidiki fenomena-fenomena alam seperti gerhana, petir, dan juga mengenai
asal mula kehidupan, termasuk asal-mula manusia. Kendati ia lebih muda 15 tahun
dari Thales, namun ia meninggal dua tahun sebelum gurunya itu.
Anaximandros : To Apeiron sebagai prinsip dasar segala
sesuatu
To apeiron berasal dari bahasa Yunani a=tidak dan
eras=batas. Ia merupakan suatu prinsip abstrak yang menjadi prinsip dasar
segala sesuatu. Ia bersifat ilahi, abadi, tak terubahkan, dan meliputi segala
sesuatu.
Dari prinsip inilah berasal segala sesuatu yang ada di dalam
jagad raya sebagai unsur-unsur yang berlawanan (yang panas dan dingin, yang
kering dan yang basah, malam dan terang). Kemudian kepada prinsip ini juga
semua pada akhirnya akan kembali.
Anaximandros:Pandangan tentang Makhluk Hidup
Anaximandros berpendapat bahwa pada awalnya bumi diliputi
air semata-mata. Karena itu, makhluk hidup pertama yang ada di bumi adalah
hewan yang hidup dalam air, misalnya makhluk seperti ikan. Karena panas yang
ada di sekitar bumi, ada laut yang mengering dan menjadi daratan.Di situlah,
mulai ada makhluk-makhluk lain yang naik ke daratan dan mulai berkembang di
darat.
Ia berargumentasi bahwa tidak mungkin manusia yang menjadi
makhluk pertama yang hidup di darat sebab bayi manusia memerlukan asuhan orang
lain pada fase awal kehidupannya. Karena itu, pastilah makhluk pertama yang
naik ke darat adalah sejenis ikan yang beradaptasi di daratan dan kemudian
menjadi manusia.
0 comments:
Post a Comment