Saturday, June 14, 2014

Tokoh-tokoh Filsafat Barat Masa Klasik

Thales (635-545 SM)
Thales dari Miletos Lahir: 624–625 SM dan hidup sampai  547–546 SM. Aliran/tradisi: Filsafat Ionian, Mazhab Miletos, Filsafat Alam. Minat utama Thales adalah Etika, Metafisika, Matematika, Astronomi. Sedangkan Gagasan penting dari seorang Thales bahwa Air adalah prinsip dasar segala sesuatu, Teorema Thales. Pemikiran Thales dipengaruhi oleh Astronomi Babilonia & Mesir Kuno Matematika and Agama Teori yang dibuatnya ini pada akhirnya nanti mempengaruhi pemikiran dan teori  Phytagoras, Anaximandros, Anaximenes. Thales adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat pada abad ke-6 SM. Sebelum Thales, pemikiran Yunani dikuasai cara berpikir mitologis dalam menjelaskan segala sesuatu. Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala di dalamnya tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia.
Ia juga dikenal sebagai salah seorang dari Tujuh Orang Bijaksana (dalam bahasa Yunani hoi hepta sophoi), yang oleh Aristoteles diberi gelar 'filsuf yang pertama'.

Dalam pokok pikirannya Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar (dalam bahasa Yunani arche) segala sesuatu. Air menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta. Berkat kekuatan dan daya kreatifnya sendiri, tanpa ada sebab-sebab di luar dirinya, air mampu tampil dalam segala bentuk, bersifat mantap, dan tak terbinasakan.
Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup. Selain itu, air adalah zat yang dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair, dan gas) tanpa menjadi berkurang.

Selain itu, ia juga mengemukakan pandangan bahwa bumi terletak di atas air. Bumi dipandang sebagai bahan yang satu kali keluar dari laut dan kemudian terapung-apung di atasnya.
Thales : Pandangan tentang Jiwa
Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagat raya memiliki jiwa. Jiwa tidak hanya terdapat di dalam benda hidup tetapi juga benda mati. Teori tentang materi yang berjiwa ini disebut hylezoisme. Argumentasi Thales didasarkan pada magnet yang dikatakan memiliki jiwa karena mampu menggerakkan besi.



Anaximandros (611-545 SM)

Anaximandros Lahir: 610 SM dan Meninggal: 546 SM Aliran/tradisi: Filsafat Ionia, Mazhab Miletos, Filsafat Alam. Minat utama: Metafisika, Astronomi, geografi Gagasan penting: Prinsip ''to apeiron'' sebagai prinsip dasar segala sesuatu. Pemikirannya dipengaruhi: Thales dari Miletos. Pemikiran dan Teorinya kelak mempengaruhi: Anaximenes, Pythagoras. 


Dikatakan sebagai orang yang pertama kali membuat peta bumi.  Anaximandros telah menemukan, atau mengadaptasi, suatu jam matahari sederhana yang dinamakan gnomon. Ditambah lagi, ia mampu memprediksi kapan terjadi gempa bumi. Kemudian ia juga menyelidiki fenomena-fenomena alam seperti gerhana, petir, dan juga mengenai asal mula kehidupan, termasuk asal-mula manusia. Kendati ia lebih muda 15 tahun dari Thales, namun ia meninggal dua tahun sebelum gurunya itu.

Anaximandros : To Apeiron sebagai prinsip dasar segala sesuatu
To apeiron berasal dari bahasa Yunani a=tidak dan eras=batas. Ia merupakan suatu prinsip abstrak yang menjadi prinsip dasar segala sesuatu. Ia bersifat ilahi, abadi, tak terubahkan, dan meliputi segala sesuatu.
Dari prinsip inilah berasal segala sesuatu yang ada di dalam jagad raya sebagai unsur-unsur yang berlawanan (yang panas dan dingin, yang kering dan yang basah, malam dan terang). Kemudian kepada prinsip ini juga semua pada akhirnya akan kembali.

Anaximandros:Pandangan tentang Makhluk Hidup
Anaximandros berpendapat bahwa pada awalnya bumi diliputi air semata-mata. Karena itu, makhluk hidup pertama yang ada di bumi adalah hewan yang hidup dalam air, misalnya makhluk seperti ikan. Karena panas yang ada di sekitar bumi, ada laut yang mengering dan menjadi daratan.Di situlah, mulai ada makhluk-makhluk lain yang naik ke daratan dan mulai berkembang di darat.
Ia berargumentasi bahwa tidak mungkin manusia yang menjadi makhluk pertama yang hidup di darat sebab bayi manusia memerlukan asuhan orang lain pada fase awal kehidupannya. Karena itu, pastilah makhluk pertama yang naik ke darat adalah sejenis ikan yang beradaptasi di daratan dan kemudian menjadi manusia.



Share:

About